JANGAN LATAH, INI 3 KERUGIAN FOMO TRAVELING PLUS TIPS MENGHINDARINYA

Fear Of Missing Out itu beneran ada, bro. Lo lihat aja deh, sekarang apa-apa yang viral di TikTok atau Instagram pasti langsung jadi tren di kalangan anak muda. Kondisi ini nggak kenal kecuali, traveling juga kena, Superfriends! Sekilas emang nggak kelihatan ada masalah kalau suatu tempat keren viral dan jadi banyak yang mau jalan-jalan ke sana. Tapi, di balik hepi-hepi lo pergi ke tempat yang lagi viral, ada dampak buruk traveling modal FOMO yang bisa menimpa lo, bro.



Experience Lo Jadi Boring


Nggak semua tempat traveling yang viral itu boring, memang. Tapi, semua bakal jadi boring kalau lo sama sekali nggak mencoba hal baru, Superfriends. Misalnya, lo tertarik untuk mendatangi suatu tempat karena semua orang foto di lokasi yang sama karena bagus atau viral. Coba bayangin apa yang terjadi ketika lo sampe sana. Pasti bakal rame banget, ngantri panjang, dan akhirnya malah bikin pengalaman jalan-jalan lo nggak semenyenangkan yang seharusnya.


Solusinya adalah jangan terpaku sama tren, Superfriends! It’s okay pergi ke tempat yang lagi viral, tapi coba eksplor daerah sekitarnya buat nyari hal menarik lainnya. Nanti lo bakal ngerasain sendiri punya foto atau video yang beda dan orang-orang pada nanyain itu di mana. Padahal, buat nemu tempat itu, mereka cuma perlu ubah belok kiri jadi belok kanan.



Rentan Kena Tourist Trap


Tourist Trap itu fenomena yang banyak ditemui di tempat-tempat wisata. Tourist Trap bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari tiket yang harganya beda, calo yang tiba-tiba nodong mau nganterin lo leawt jalur nggak resmi, sampai makanan “khas” yang harganya jauh di atas harga pasaran. Orang yang kena Tourist Trap pasti bakal merasa ketipu, dan itu jadi pengalaman yang menyebalkan. Nah, coba lo pikir deh bakal berapa banyak pelaku Tourist Trap yang ngumpul nyari mangsa di tempat wisata viral?


Viral atau nggak, Tourist Trap akan tetap ada, Superfriends. Kalau mau nggak kena Tourist Trap, hal pertama yang bisa lo lakukan adalah jangan kelihatan kayak turis banget. Pakaian rapi, sepatu bagus, dan kacamata hitam emang keren di foto, tapi di dunia nyata bakal bikin lo jadi target empuk para penipu. Berpakaianlah sewajarnya, jangan terlalu mencolok, dan sebisa mungkin berinteraksi dengan warga sekitar yang menurut penilaian lo cukup jujur, Superfriends.



Yakin Tempatnya Cocok?


Tren media sosial itu bisa membuat lo melakukan hal-hal yang lo nggak suka, hanya karena itu yang lagi rame dilakukan banyak orang. Kalau emang hal itu bisa mendukung perkembangan lo, bagus. Tapi, kalau itu cuma jadi memori yang lo sesali, buat apa? Misalnya, lo tipe yang lebih suka jalan-jalan ke alam, tapi karena lagi viral tiba-tiba lo jadi pergi ke coffeeshop ala-ala “Santorini” yang rame banget dan rasa kopinya biasa aja. Pasti bete pengen pulang, kan?


Biar lo nggak mengalami penyesalan ini, caranya simple banget kok. Lo cukup riset kecil tentang tempat tujuan lo itu. Lagian, sekarang udah ada Google dan platform review lainnya yang bisa ngasih tau lo kenyataan di sana gimana. Apa yang lo lihat di medsos itu nggak selalu nyata, bro! Tips tambahan buat lo, waktu baca-baca review, coba mulai dari review jeleknya dulu demi menghindari buzzer spam dan review bayaran.



Idealnya, traveling dan liburan itu buat senang-senang. Siapa lagi yang paling tahu apa yang bikin lo senanga kalau bukan diri lo sendiri? So, kalau mau jalan-jalan, hindari tempat-tempat yang bikin senang followers lo, dan pergilah ke tempat yang emang lo suka. Traveling itu personal, perjalanan lo bisa jadi cuma lo yang ngejalanin. Make it unique and make it yours, Superfriends!





Sumber foto: elements.envato.com