Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Schode di sini akan membagikan pengalamannya soal petualangan, dan menjelajah batas. Tentu, sedikit demi sedikit ia menghidupi mimpinya hingga menjadi kenyataan secara keseluruhan. Penasaran sama ceritanya? Sila simak tulisannya di sini!

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Kenalkan, gue schode. Kalo ditanya schode itu siapa, schode adalah seorang yang selalu hidup dengan banyak sekali mimpi dan tujuan. Mungkin karena memang prinsip yang coba gue bangun untuk selalu ingin menantang diri gue sendiri, keluar dari zona nyaman dan melewati limit-limit yang membatasi diri gue untuk berkembang. Gue gak suka ngelakuin rutinitas berulang, yang itu-itu saja, setiap hari, bukan schode banget!

Akhirnya gue melakukan sesuatu hal untuk membuat gue keluar dari qubicle manusia normal, 9-5, monday to friday, setiap hari depan komputer. Melakukan apa, sih? Berjalan jauuuhhhhhh, berkontemplasi, mengenal diri sendiri, memperkaya sudut pandang.

Aktualisasi diri, kata orang berpendidikan. Tidak berekspektasi apapun, gue cuma mau kenal begitu indah, luas, dan kayanya nusantara kita ini, dan kalian tau? Semakin jauh gue berjalan, gue semakin sadar, negeri ini terlalu luaaasssss, jika kita hanya berdiam diri, melakukan rutinitas yang itu-itu saja.

Seperti yang udah gue ceritakan sebelumnya, gue ini suka banget tantangan, termasuk nantang diri gue sendiri untuk coba hal baru, yang belum pernah gue lakuin sebelumnya. “We don’t grow when things are easy; we grow when we face challenges” pernah dengar kalimat itu?

Atau mungkin kalimat ini akan lebih familiar buat kalian; Pelaut ulung tidak akan lahir dari laut yang tenang. Iyaaa! Itu yang memacu gue untuk selalu menantang diri gue sendiri, karena sekolahpun ada naik kelasnya hehe.

Nah, terkait itu, saat ini gue punya satu mimpi, mimpi yang sangat besar buat gue. Gue pengen banget bisa melihat indahnya negeri ini dari puncak-puncak gunungnya. Tentu aja ini gak biasa. Gue pengen banget bisa mendaki puncak-puncak tertinggi di setiap provinsi negeri ini.

Pelan-pelan gue coba wujudkan mimpi itu, dan sejauh ini, gue udah mendaki 8 puncak provinsi negeri ini. Kalian tau gak gimana rasanyabisa menikmati indahnya negeri ini, dari ketinggian provinsinya? Gue bisa ngerasain begitu Asri, tenang, sejuk, dan sepinya Gunung-gunung di pelosok negeri.

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Puncak Gunung Mutis, Fatumnasi, gunung tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur. credit: Schode's Document

Negeri ini menghidupi semua imajinasi yang gue punya, imajinasi yang mungkin seharusnya hanya bisa hidup di negeri dongeng. Sebagai contoh, gue pernah berjalan di tengah sepi, sejuk, indah dan rapatnya Gunung Mutis, Gunung tertinggi di Nusa Tenggara timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Kuda-kuda liar, tumbuhan berry, Padang Savanna yang luas, dan ratusan bintang yang penuh sekali di langit malam. Seperti tanpa jeda. Hari itu adalah hari dimana gue ngeliat langit paling penuh dengan bintang, seumur hidup gue. Gak pernah gue liat bintang sebanyak ini, di Pendakian gunung yang lain.

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Rapat dan liarnya gunung Sibuatan, puncak tertinggi Sumatera utara. credit: Schode's Document

Atau ada cerita lain dari puncak tertinggi Sumatera Utara, Gunung Sibuatan, Gunung dengan jalur yang sangat berantakan bagi gue! Bukan, bukan karena sampah, tapi karena tumpukan akar-akar pohon, batang-batang yang menyilang dan jatuh di tengah jalur pendakian, lumpur-lumpur yang kadang sedalam betis remaja. Pendakian terkotor yang pernah gue lakuin!

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Puncak Gunung Talamau, Gunung tertinggi Sumatera Barat, dengan telaga-telaganya yang cantik. credit: Schode Document

Pernah dengar gunung Talamau? Gunung ini adalah puncak tertinggi di Sumatera Barat, yang juga menjadi Gunung terberat yang pernah gue daki, seumur gue hidup. Tingginya hanya 2920 MDPL, tapiiii jangan dianggap enteng, karena titik awal pendakian dimulai dari ketinggian 320 MDPL... Gunung ini adalah gunung paling bersih yang pernah gue daki. Yaa memang karena jarang banget orang yang datang ke gunung ini, gue adalah pendaki pertama saat itu, setelah pendakian terakhir adalah 6 bulan lalu. Gunung yang sangat rapat, vegetasi dan satwa yang beragam, dan gunung dengan telaga paling banyak di Indonesia. Talamau sungguh indah!

Gue suka gunung, gunung itu bukan untuk anak manja, gunung itu penuh tantangan, gunung itu misteri, gunung itu kehidupan, dan masih banyak itu-itu yang lain. Gunung mengajarkan gue untuk berproses, berusaha, untuk mencapai satu tujuan.

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Wedus Gembel, asap letusan Gunung Baru Jari, Rinjani, 1 Agustus 2016, yang hampir merenggut nyawa ku di puncak provinsi Nusa tenggara barat. credit: Schode's Document

Gue pernah merasakan diujung kematian, ketika, tiba-tiba gunung Baru Jari ditengah-tengah Segara Anak Gunung Rinjani, meletus tepat ketika gue berani di puncak Plawangan Sembalun. Gue pernah merasakan ada didalam awan lenticular dan dekatnya petir bersambutan di Puncak Kerinci, yang membuat gue hanya berada 1-2 menit di puncak Indrapura.

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Perjuangan menggapai puncak tertinggi provinsi Jambi, Gunung Kerinci. credit: Schode's Document

Gue pernah tersengat racun dari pohon berduri di liarnya gunung Talamau, yang membuat seluruh tangan sebelah kiri gue seperti terbakar selama satu minggu penuh. Namun semua itu menjadikan cerita perjalanan gue semakin kaya untuk dikenang dan diceritakan kelak.

Perjalanan gue ini akan terus berlanjut. Perjalanan untuk memperkenalkan indahnya negeri ini. Negeri yang bagi gue adalah negeri setengah surga. Teruntuk kalian yang selalu mendoakan hal-hal baik, terimakasih banyak. Semoga perjalanan ku, bisa memberikan dampak positif sekecil apapun kepada kalian. Mari kita jaga dan perkenalkan negeri yang indah ini, bersama-sama :)

Schode: Menghidupi Mimpi dan Menjelajah Batas

Moch Schode Ilham Fadhillah, atau yang akrab dipanggil ode, lahir di Jakarta, 12 September 1992. Laki-laki bergelar sarjana Hubungan Internasional dari salah satu kampus negeri di Jakarta ini, memilih menjadi seorang travel konten kreator, dibanding melanjutkan pekerjaan yang diidamkan kebanyakan mahasiswa Hubungan Internasional, yakni menjadi diplomat.

Ode berpendapat, dengan lebih sering berjalan dan mengenal tempat serta budaya baru, ia akan semakin kaya akan sudut pandang. Dan ia berpegang, bahwa, segala sesuatu hal akan lebih indah jika dicapai dengan sebuah usaha dan kerja keras mati-matian, terlebih dahulu, maka dari itu ia mendaki gunung. Dan ia lah Ode Ilham, seorang anak muda yang hidup dalam mimpinya sebagai seorang pejalan yang ingin membagikan keindahan negeri tercinta indonesia, dengan pengalaman yang sedikit berbeda.

Instagram: @schode_