True Megabenz: Meluaskan Mimpi Lewat Musikmu

Beberapa minggu yang lalu tim Burgerkill dan Jasad baru saja mendarat di Tanah Air setelah menyelesaikan rangkaian tour "Bandung Blasting 2015" selama 16 hari di tiga negara di benua Eropa. Jasad yang terlebih dahulu tampil di Obscene Extreme Festival 2015 di Chech Rep. dilanjut Burgerkill mengisi line up Wacken Open Air 2015 di Jerman, lalu ditutup penampilan Jasad dan Burgerkill di Bloodstock Open Air 2015 di Inggris. Sebuah pencapaian baru sekaligus pengalaman berharga bagi saya dan semua teman-teman yang ikut dalam rombongan kami. Satu-persatu mimpi kami mulai terwujud, mimpi untuk bisa bermain dan membuktikan daya ledak musik Metal Indonesia di dunia internasional.

Bicara tentang mimpi tentunya setiap individu atau golongan memiliki mimpi idealnya masing-masing, begitu juga dalam sebuah band. Semua punya tujuan, apapun itu. Dulu saya tidak pernah bermimpi sampai di titik ini dalam bermain musik, dari sekedar belajar main gitar di gang bersama teman-teman sampai akhirnya memberanikan diri untuk membentuk sebuah band. Saat itu terlintas di benak saya untuk serius menjalani profesi sebagai seorang musisi, semuanya berubah sejak band Burgerkill lahir. Semakin berjalan waktu, semakin banyak hal baru yang kami temui dan lalui, semakin banyak pula mimpi-mimpi baru yang ingin saya kejar bersama band ini. Meski saya sadar butuh kerja keras dan terkadang terkesan mustahil dengan segala resikonya, tapi saya yakin kami punya banyak semangat dan senang untuk melakoninya. Rasanya seperti terus masuk ke level baru yang jauh lebih menantang ketika berhasil mencapainya.

Menjadi band cadas yang mampu terus tumbuh berinovasi dan hidup dari apa yang dikerjakan bukan lah perkara mudah untuk dijalani di Indonesia. Terlalu banyak faktor yang sering jadi batasan bagi band seperti kami untuk berkembang, perlu kerja keras dan strategi yang baik untuk menembus batasan itu. Saat ini sudah banyak band di Indonesia yang berhasil berhasil menembus pasar international dengan merilis album atau melakukan tour di luar negeri. Ini juga sebuah bukti bahwa karya musisi Indonesia mampu untuk disejajarkan dengan musisi dunia lainnya. Saya yakin banyak diantara teman-teman yang memiliki mimpi serupa untuk bisa memperkenalkan karya seluas mungkin dan melakukan banyak hal lewat musik. Melalui tulisan ini saya mencoba berbagi sedikit cerita pengalaman saya bersama Burgerkill saat menerima penghargaan "Golden Gods Awards 2013" di London, Inggris dua tahun yang lalu. Dengan harapan apa yang saya sampaikan bisa menjadi referensi juga trigger baru untuk teman-teman musisi di Indonesia yang punya visi dan mimpi sama.

Di tengah persiapan tour "Spit The Venom 2013" lalu, kami dikejutkan kabar bahwa Burgerkill masuk dalam nominasi Golden Gods Awards 2013 yang digelar oleh majalah musik Metal Hammer (UK) untuk kategori "Metal As F*ck" dan bersaing dengan Jason Newsted (Eks-Metallica), Nergal (Behemoth), Sea Shepperd (Gojira), juga Pussy Riot dari Russia. Satu bulan setelah masa online voting di website Metal Hammer, saya menerima undangan via e-mail yang meminta perwakilan dari Burgerkill untuk hadir di malam penganugrahan Golden Gods Awards 2013 di Inggris. Tentunya ini menjadi berita yang sangat mengembirakan dan juga menjadi persoalan baru bagi kami di Burgerkill. Siapa yang harus berangkat? Darimana biayanya? Dan berbagai pertanyaan lain yang membuat kami panik karena pihak penyelenggara hanya memberikan fasilitas akomodasi selama kami berada disana saja, sedangkan sisa waktu yang kami miliki untuk mempersiapkan semuanya tidaklah banyak.

Setelah berusaha semaksimal mungkin mencari dukungan dari beberapa pihak dan teman-teman, akhirnya kami berangkat ke London, Inggris sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia dan Asia yang masuk di ajang penghargaan musik Heavy Metal dunia ini. Sebuah babak awal perkenalan Burgerkill dengan industri musik Heavy Metal dunia baru saja di mulai. Setiba disana kami diajak oleh Dom Lawson dari Metal Hammer untuk berkemah selama 4 hari di Download Festival, tentunya kesempatan ini kami manfaatkan untuk membagikan beberapa CD Burgerkill kepada teman-teman baru yang kami temui disana. Selepas Download Festival, keesokan harinya kami menghadiri malam penganugerahan Golden Gods Awards yang digelar di O2 Arena London, 17 Juni 2013. Lalu secara mengejutkan Burgerkill berhasil menang dalam kategori "Metal As F*ck" karena dianggap mampu merepresentasikan pergerakan komunitas musik metal Indonesia kepada dunia Internasional. Ini pencapaian besar bagi Burgerkill dan tentunya musik metal Tanah Air.

Semenjak itu, saya dan teman-teman di band lebih berani menggali ide untuk menghadirkan mimpi-mimpi baru dalam perjalanan karir bermusik kami. Mimpi-mimpi sederhana anak band yang dulu hadir di benak kami, kini terus berkembang dan meluas ke area-area baru yang semakin menarik untuk dikejar hingga membawa kami ke titik sekarang. Dengan segala kemajuan tehnologi saat ini, kita harus berani merubah standar mimpi dan mewujudkan nya satu-persatu dengan cara-cara yang bisa kita lakukan. Kini hal yang telah dilakukan oleh Burgerkill dan Jasad atau band-band lainnya bukan mustahil bisa dilakukan oleh siapa saja. Ini saatnya Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan di peta musik Metal dunia, dan kita harus bisa membuktikan nya bersama-sama. Hail Indonesia!


Regards,
True Megabenz
www.burgerkillofficial.com